Menjadi Pribadi yang Disiplin

Menjadi Pribadi yang Disiplin
Photo by Dave Lowe / Unsplash

Hi!

Satu hal yang ingin saya miliki adalah kedisiplinan.

Banyak sekali kebiasaan yang hanya mendatangkan kesenangan sesaat tapi merusak dalam jangka panjang. Disiplin membantu mengatasi gratifikasi instan.

Disiplin berasal dari dalam diri sendiri. Mungkin sewaktu kecil, orangtua saya harus menyuruh saya tidur siang, atau mengerjakan PR, atau bangun pagi agar tidak telat ke sekolah. Tapi di masa dewasa, saya lebih bebas untuk memilih apa yang akan saya lakukan.

Saya bisa menghabiskan waktu hanya untuk menonton Youtube atau Netflix. Saya bisa tidur di kamar seharian. Saya bebas memilih mau makan apa, walaupun mungkin itu tidak sehat untuk badan saya.

Di sinilah saya membutuhkan kedisiplinan. Disiplin yang seperti apa?

  • Saat merasa malas tapi tetap memutuskan untuk tetap berolahraga
  • Saat panas terik di siang hari dan es teh manis terlihat begitu segar tapi tetap memutuskan untuk minum air putih dan mengurangi gula
  • Saat memutuskan untuk bekerja keras mengerjakan sebuah proyek, baik di tempat kerja maupun pribadi, karena percaya kalau hasilnya akan worth it

Disiplin seperti itu.

Permasalahan yang sering dikatakan oleh banyak orang adalah bahwa kita tidak punya cukup waktu, baik itu untuk berolahraga, membaca, meningkatkan kemampuan, dan sebagainya. Padahal, khususnya di masa sekarang ini, sebagian besar waktu kita digunakan untuk mengonsumsi hal-hal yang dilakukan orang lain.

Alih-alih membaca, kita menonton video tentang rekomendasi buku atau kenapa kita harus membaca buku itu. Alih-alih berolahraga, kita hanya menonton orang lain di medsos. Alih-alih berinvestasi, kita hanya mencari tahu dan melakukan riset tentang investasi terbaik. Tapi ya hanya itu saja, sekedar riset tanpa pernah mencoba.

Akhirnya kita hanya sekedar menjadi konsumen konten. Saya yakin kalau saya tidak akan mencapai sesuatu yang berarti apabila saya hanya mengonsumsi konten tanpa pernah mengambil langkah untuk melakukan hal yang lebih baik.

Dengan memiliki kedisiplinan, kita tidak hanya mengonsumsi, tapi juga menciptakan. Apa yang diciptakan? Kebiasaan dan nilai yang selaras dengan tujuan atau goals dalam hidup kita.

Kedisiplinan dapat membuat kita sadar bahwa perubahan itu memungkinkan, asal kita mau. “If there is a will, there is a way.” Kita bisa belajar apapun, menguasai apapun, dengan kedisiplinan.

Sesuai dengan yang disampaikan James Clear di bukunya Atomic Habits, asal kita mau menjadi lebih baik 1% saja setiap harinya, dalam setahun kita sudah improved sebanyak 37%. Bayangkan dalam jangka panjang, mungkin kita sendiri akan kaget dengan perubahan yang terjadi pada diri kita.

Disiplin tidak akan dikalahkan oleh mood sesaat. Seringkali kita semangat melakukan sesuatu setelah menonton video di Youtube atau Tiktok misalnya. Tapi perasaan semangat itu akan hilang, tergantikan oleh kenyamanan gaya hidup yang sudah biasa kita lakukan.

Ketika kita tetap bertekad melakukan apa yang seharusnya kita lakukan, bahkan ketika kita tidak mood atau merasa enggan melakukannya, itulah disiplin yang harus dimiliki.

💡
Suka dengan post ini? Kamu bisa mendaftar ke email newsletter yang akan saya kirimkan tiap minggunya, berisi rekomendasi buku yang sedang saya baca, beberapa link artikel menarik, video atau lagu yang saya temukan di minggu itu, serta quote yang berkesan untuk saya.