The Midnight Library

“The only way to learn is to live.”

The Midnight Library
Photo by 🇸🇮 Janko Ferlič / Unsplash

Matt Haig memberi gambaran apa jadinya kalau kita mendapat kesempatan mengambil pilihan lain dalam hidup.

🐲 Buku ini tentang apa?

Bercerita tentang seorang perempuan bernama Nora Seed yang hidupnya seakan selalu dilanda masalah dan penyesalan, yang membuat dia akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Namun, tiba-tiba Nora berada di sebuah perpustakaan dengan jumlah buku tak terhingga dan waktu di jam selalu menunjukkan pukul 12 tengah malam. Buku-buku tersebut berisi kisah hidup Nora seandainya saja dia membuat keputusan yang berbeda dari kehidupan aslinya. Dibimbing oleh Mrs. Elm, mantan penjaga perpustakaan di sekolahnya dulu, ia kemudian berusaha memilih dan menemukan kehidupan yang paling memberinya kepuasan.

🎭 Kesan

Tema yang diberikan mirip dengan film Butterfly Effect atau Mr. Nobody, dimana protagonisnya memiliki kesempatan untuk merasakan ‘hidup yang lain’ apabila di fase hidupnya dia mengambil keputusan berbeda. Premis buku ini menarik karena dihubungkan juga dengan isu ‘mental health’ tokoh utamanya yang mengalami depresi.

Banyak pesan yang ingin disampaikan penulis, terutama berhubungan dengan penyesalan. Kita sering menyesal karena kita menganggap akan mendapat hasil yang optimal bila kita mengambil pilihan lain, tapi kita mengabaikan kemungkinan bahwa pilihan yang lain itu bisa saja berakhir lebih buruk. Kita membayangkan bahwa hidup akan lebih baik apabila kita membuat keputusan yang berbeda karena jauh lebih mudah untuk memikirkan what-if daripada refleksi diri untuk menghadapi penyebab sebenarnya dari ketidakbahagiaan di masa sekarang.

Kemudian buku ini juga ingin menunjukkan kalau sadar atau tidak, diri kita itu berharga bagi orang lain. Kadang kita mudah untuk berasumsi bahwa hidup kita tidak membuat perbedaan bagi dunia, bahwa pengaruh kita terhadap orang-orang di sekitar kita sangat kecil. Tapi hal itu tidak benar. Apa yang kita lakukan, pilihan yang kita buat setiap hari, penting. Bukan hanya untuk diri kita sendiri, tapi juga untuk orang-orang di sekitar kita.

Apa yang saya suka

  • Apabila kita punya kesempatan mengambil pilihan yang berbeda dalam hidup, mungkin tetap akan muncul penyesalan-penyesalan yang lain. Artinya masalahnya bukan pada kehidupan lain yang tidak bisa kita jalani karena pilihan kita, tapi bagaimana caranya kita bisa menerima, bersyukur, dan belajar dari masa lalu, apapun pilihan yang kita ambil
  • Hidup memang tidak melulu diisi dengan kebahagiaan. Apapun pilihan hidup kita, akan ada kesedihan dan penderitaan yang kita rasakan. Tetapi, bahkan ketika kita mencapai titik terendah sekali pun dan rasanya seperti kita telah kehilangan segalanya, kita masih memiliki potensi dan kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih cerah asalkan kita tetap tegar menjalaninya

Apa yang tidak saya suka

  • Tema multiverse tidak memberikan sebuah rasa yang fresh atau unik
  • Pada bagian tengah alur ceritanya menjadi biasa saja dan menurut saya endingnya cukup antiklimaks

🤓 Siapa yang harus membaca buku ini?

  • Orang yang sering melamun untuk berandai-andai atau pernah di satu titik menyesali pilihan hidup yang diambil
  • Penggemar cerita multiverse
💡
Suka dengan post ini? Kamu bisa mendaftar ke email newsletter yang akan saya kirimkan tiap hari Sabtu. Isinya adalah rekomendasi buku yang sedang saya baca, beberapa link artikel menarik, video atau lagu yang saya temukan di minggu itu, serta quote yang berkesan.