Rangkuman “The 48 Laws of Power” (1/4)

Hukum Nomor 1 sampai 12 yang diambil dari buku 48 Laws of Power karya Robert Greene.

Rangkuman “The 48 Laws of Power” (1/4)
Photo by GR Stocks / Unsplash

Sebuah buku yang mengundang kontroversi. Ada yang memuji, ada yang mengkritik, tak sedikit yang menganggap buku ini “jahat”.

Menurut saya, memang kita harus berhati-hati dalam membacanya. Buku ini "kurang beretika", berisi tentang teknik-teknik manipulatif, bisa menimbulkan interpretasi negatif, mengambil cerita sejarah dari orang yang kontroversial, serta merepresentasikan satu sisi pandangan yang hanya berfokus pada cara meraih kekuasaan.

Saya tertarik karena sebenarnya dengan membaca buku ini bisa melatih kita untuk berpikir kritis. Penulisnya sendiri mengatakan bahwa kita tidak perlu menerapkan satu per satu hukum yang ada. Namun, pada kenyataannya banyak orang di sekitar kita yang melakukan satu atau lebih dari ke-48 hukum tersebut, sehingga alangkah baiknya jika kita bisa “membela diri” saat bertemu dengan orang seperti itu.

Berikut ini adalah rangkuman untuk 12 dari 48 hukum kekuatan yang ditulis oleh Robert Greene. Selamat membaca!

1. JANGAN PERNAH TERLIHAT LEBIH CEMERLANG DARIPADA ATASANMU

  • PENILAIAN: Jadikan atasanmu tampak lebih cemerlang dari yang sebenarnya dan kamu akan mencapai puncak kekuasaan.
  • INTERPRETASI: Semua orang ingin tampil lebih baik dari yang lain. Mereka tidak peduli dengan sains atau kebenaran empiris atau penemuan terkini; mereka hanya peduli dengan nama dan kejayaan mereka.
  • KUNCI KEKUATAN: Setiap orang mempunyai rasa tidak aman atau insecurity. Saat kamu menunjukkan diri kepada dunia dan menunjukkan bakatmu, secara alami kamu akan membangkitkan segala jenis kebencian, iri hati, dan manifestasi rasa tidak aman lainnya. Kamu tidak bisa menghabiskan hidup dengan mengkhawatirkan perasaan orang lain. Namun, dengan orang-orang yang berada di atasmu, kamu harus mengambil pendekatan yang berbeda: Ketika menyangkut kekuasaan, mengungguli sang penguasa mungkin merupakan kesalahan terburuk.
  • Ada dua hal penting yang harus diperhatikan: Pertama, kamu bisa mengungguli atasanmu hanya dengan menjadi diri sendiri. Ada orang yang jauh lebih insecure daripada yang lain, jadi kamu mungkin secara alami akan mengungguli mereka. Berhati-hatilah! Kedua, jangan pernah membayangkan bahwa karena sang atasan menyukaimu, kamu dapat melakukan apa pun yang kamu inginkan. Jangan pernah menganggap remeh posisimu dan jangan pernah membiarkan bantuan apa pun yang kamu terima terlintas di benakmu.
  • Rekomendasi yang bisa dilakukan: 1) Sanjungan (bisa secara terbuka atau diam-diam, tetapi pujian yang tersembunyi jauh lebih kuat). Jadikan atasanmu tampak lebih pintar darimu. Bertindak naif. Buatlah seolah-olah kamu membutuhkan keahliannya. Lakukan kesalahan yang tidak berbahaya yang tidak akan merugikanmu dalam jangka panjang namun akan memberimu kesempatan untuk meminta bantuannya. 2) Kalau ide-idemu lebih kreatif dan lebih baik daripada ide atasanmu, buatlah seakan ide tersebut berasal darinya, dan sedapat mungkin umumkan di depan publik. Jelaskan bahwa saranmu hanyalah gaung dari nasihat yang ia berikan.
  • KEBALIKAN: Kamu harus kejam secara selektif. Misal atasanmu itu adalah ‘bintang jatuh’, tidak ada yang perlu ditakutkan untuk mengungguli dia. Kalau dia lemah, secara diam-diam percepat kejatuhannya: kalahkan dan akali dia pada saat-saat penting. Namun jika atasanmu memiliki posisi yang kuat, tunggulah waktumu dan bersabarlah.

2. JANGAN PERNAH TERLALU MEMPERCAYAI TEMAN, TETAPI PELAJARILAH CARA MEMANFAATKAN MUSUH

  • PENILAIAN: Berhati-hatilah terhadap teman – mereka akan lebih cepat mengkhianatimu, karena mereka mudah merasa iri. Tapi pekerjakan mantan musuh dan ia akan lebih setia daripada teman, karena ia punya lebih banyak hal untuk dibuktikan.
  • INTERPRETASI: ““Mereka melupakan nikmat yang telah mereka terima dan membayangkan bahwa mereka meraih kesuksesan karena kemampuan mereka sendiri.”
  • KUNCI KEKUATAN: Kamu sering kali tidak mengenal temanmu sebaik yang kamu bayangkan. Teman sering kali menyepakati berbagai hal hanya untuk menghindari pertengkaran. Kejujuran jarang memperkuat persahabatan; kamu mungkin tidak pernah tahu bagaimana perasaan seorang teman yang sebenarnya.
  • Permasalahan yang muncul dari mempergunakan atau mempekerjakan teman adalah hal itu pasti akan membatasi kekuatanmu. Jarang sekali seorang teman menjadi orang yang paling mampu membantumu. Karena pada akhirnya, keterampilan dan kompetensi jauh lebih penting daripada perasaan bersahabat. Semua situasi kerja memerlukan semacam jarak antar karyawan. Kamu ingin bekerja, bukan mencari teman. Kunci kekuasaan adalah kemampuan untuk menilai siapa yang paling mampu membantu mewujudkan kepentinganmu dalam segala situasi.
  • Tanpa lawan yang layak, seseorang atau sebuah kelompok tidak bisa tumbuh lebih kuat. Itulah pentingnya memiliki musuh. Namun pertama-tama, pastikan bahwa dalam jangka panjang kamulah yang akan muncul sebagai pemenang. Jangan pernah melawan seseorang yang kamu pun tidak yakin bisa mengalahkannya. Kedua, kalau kamu tidak memiliki musuh yang nyata, terkadang kamu harus menetapkan sendiri target yang tepat.
  • KEBALIKAN: Orang yang berkuasa sering kali mempunyai pekerjaan kotor yang harus diselesaikan, tetapi demi penampilan, lebih baik jika orang lain melakukannya: teman sering kali paling cocok, karena kasih sayang mereka membuat mereka bersedia mengambil risiko.

3. SEMBUNYIKAN INTENSIMU

Gunakan ‘umpan’ untuk membuat orang tersesat atau menyamarkan tindakanmu

  • PENILAIAN: Jangan pernah mengungkapkan tujuan di balik tindakanmu; buat orang kehilangan keseimbangan.
  • INTERPRETASI: Untuk menyerahkan diri padamu, orang harus kebingungan. Kamu harus mengacak sinyal – melempar umpan. Dengan bersikap tidak tulus dan mengirimkan sinyal yang menyesatkan, kamu bisa menipu semua orang, menyembunyikan tujuanmu yang sebenarnya, dan mendapatkan semua yang kamu inginkan.
  • KUNCI KEKUATAN: Kendalikan lidahmu dan pantau apa yang kamu ungkapkan. Kejujuran cenderung menyinggung perasaan orang; sesuaikan kata-katamu, beri tahu orang-orang apa yang ingin mereka dengar ketimbang ‘ugly truth’ atau apa yang kamu rasakan dan pikirkan. Kalau kamu seperti buku yang terbuka, kamu menjadikan dirimu sendiri mudah dibaca dan ditebak sehingga hampir mustahil untuk menghormati atau takut padamu.
  • Tunjukkan kalau kamu mendukung gagasan atau ide yang sebenarnya bertentangan dengan keinginanmu sendiri. Sembunyikan niatmu, bukan dengan menutup diri atau bersikap rahasia, tapi dengan berbicara non-stop tentang tujuanmu – hanya saja bukan tujuan yang sebenarnya, sehingga orang akan terkecoh.
  • Gunakan ketulusan palsu, seolah-olah mempercayai apa yang kamu katakan. Tapi jangan melangkah terlalu jauh: tampil berlebihan dan kamu malah akan menimbulkan kecurigaan. Jadilah terukur dan dapat dipercaya. Pakai kejujuran di satu area untuk menyamarkan ketidakjujuran di area lain. Kejujuran hanyalah umpan.
  • Para penipu ulung menggunakan sikap yang lemah lembut dan tidak mencolok sehingga tidak menarik perhatian pada diri mereka sendiri. Bentuk penyamaran yang paling sederhana adalah ekspresi wajah dan gestur mulia.
  • Sembunyikan tujuanmu dan progress kemajuanmu; jangan ungkapkan sejauh mana rancanganmu berjalan sampai tidak ada lagi yang bisa menentang. Menangkan pertempuran sebelum kamu menyatakan perang.
  • KEBALIKAN: Kamu tidak bisa menyembunyikan niatmu sendiri kalau kamu sudah memiliki reputasi buruk sebagai tukang tipu.

4. SELALU KATAKAN LEBIH SEDIKIT DARI YANG DIPERLUKAN

  • PENILAIAN: Orang yang berkuasa menciptakan impresi dan mengintimidasi dengan tidak banyak bicara. Semakin banyak kamu berkata, semakin besar kemungkinanmu mengatakan suatu hal yang bodoh.
  • INTERPRETASI: Seseorang yang tidak dapat mengendalikan perkataannya menunjukkan bahwa ia tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri dan tidak layak dihormati. Sementara dengan mengontrol apa yang diucap, tidak ada yang tahu di mana dia berdiri, tidak ada yang bisa memprediksi reaksinya, tidak ada yang bisa menipu dia dengan mengatakan apa yang mereka pikir ingin dia dengar, karena tidak ada yang tahu apa yang ingin dia dengar.
  • KUNCI KEKUATAN: Diamnya kamu akan membuat orang lain tidak nyaman. Manusia adalah mesin penafsiran dan penjelasan; mereka harus tahu apa yang orang lain pikirkan. Jawaban singkat dan sikap diammu akan membuat mereka bersikap defensif. Mereka akan lompat ke percakapan, dengan gugup mengisi keheningan dengan segala macam komentar yang akan mengungkapkan informasi berharga tentang mereka dan kelemahan mereka. Setiap perkataanmu akan menuntut perhatian ekstra dan hanya akan menambah kekuatanmu.
  • Pelajaran yang harus kamu ambil: begitu kata-kata keluar, kamu tidak dapat menariknya kembali. Maka kendalikanlah mereka. Berhati-hatilah dengan sarkasme: harga yang harus kamu bayar akan jauh melebihi kepuasan sesaat yang kamu peroleh dengan kata-kata pedasmu itu.
  • KEBALIKAN: Diam justru dapat menimbulkan kecurigaan bahkan rasa tidak aman, terutama pada atasanmu. Jangan bersikap ambigu terhadap mereka. Dengan lebih banyak bicara, kamu membuat dirimu tampak lebih lemah dan kurang cerdas, lalu kamu bisa melakukan tipu muslihat dengan lebih mudah.

5. BEGITU BANYAK HAL BERGANTUNG PADA REPUTASI, JAGALAH DENGAN NYAWAMU

  • PENILAIAN: Melalui reputasi, kamu dapat mengintimidasi dan menang; begitu tergelincir, kamu menjadi rentan dan bisa diserang dari semua sisi. Sementara itu, belajarlah untuk menghancurkan musuhmu dengan membuka lubang pada reputasi mereka sendiri. Kemudian minggirlah dan biarkan opini publik menghabisi mereka.
  • INTERPRETASI: Keraguan adalah senjata ampuh. Taburkan keraguan pada reputasi musuhmu. Kalau dilakukan dengan benar, hal ini bisa membuat musuh marah dan resah, sehingga saat membela diri mereka akan melakukan banyak kesalahan. Ini adalah senjata sempurna bagi mereka yang tidak memiliki reputasi sendiri untuk bertahan.
  • Setelah kamu punya reputasi, gunakan taktik kedua yang lebih lembut: cemooh reputasi pesaingmu. Jangan gunakan hinaan (ini justru lebih menyakiti daripada membantumu). Namun, candaan konyol justru menunjukkan bahwa kamu memiliki rasa harga diri yang kuat untuk menikmati tertawaan atas lawanmu.
  • KUNCI KEKUATAN: Di awal, kamu harus berusaha membangun reputasi untuk satu kualitasmu yang luar biasa, apakah itu kemurahan hati, kejujuran, atau justru kelihaian. Ini akan membuatmu beda dan membuat orang lain membicarakanmu. Kemudian usahakan supaya reputasimu diketahui sebanyak mungkin orang (dibangun secara perlahan dan dengan landasan yang kokoh). Ia akan menyebar seperti api.
  • Reputasimu mendahuluimu. Jadi jika itu bisa menginspirasi rasa hormat, banyak pekerjaan yang sudah selesai dilakukan untukmu bahkan sebelum kamu tiba di tempat atau mengucapkan sepatah kata pun.
  • Jika reputasimu sudah ternoda, sebaiknya bergaullah dengan seseorang yang citranya berlawanan dengan citramu.
  • KEBALIKAN: Tidak ada kebalikan. Reputasi sangat kritikal. Kalau kamu tidak peduli dengan persepsi orang terhadapmu, maka kamu membiarkan orang lain memutuskannya untukmu.

6. CARILAH PERHATIAN DENGAN CARA APAPUN

  • PENILAIAN: Segala sesuatu dinilai dari penampilannya. Tonjolkan dirimu. Jadikan dirimu magnet perhatian dengan tampil lebih besar, lebih berwarna, lebih misterius dibandingkan orang-orang yang ‘hambar’ dan penakut.
  • INTERPRETASI: Kerahkan seluruh energimu untuk menarik perhatian. Kualitas dari perhatian itu tidak relevan. Karena nasib terburuk di dunia bagi seseorang yang mendambakan ketenaran, kejayaan, dan kekuasaan adalah diabaikan.
  • KUNCI KEKUATAN: Kamu harus belajar menarik perhatian. Semua profesional pasti mempunyai sedikit sifat pemain sandiwara di dalam diri mereka. Setelah menjadi pusat perhatian, kamu harus terus memperbaruinya dengan mengadaptasi dan memvariasikan metode dalam menarik perhatian. Entah dengan mengelilingi namamu dengan hal-hal yang sensasional, hal penuh skandal, atau dengan menciptakan aura misteri.
  • KEBALIKAN: Perhatian yang kamu tarik tidak boleh menyinggung atau menantang reputasi orang-orang di atasmu – apalagi jika mereka ‘aman’. Jangan pernah terlihat terlalu rakus akan perhatian, karena hal itu menandakan rasa tidak aman/insecurity, dan rasa tidak aman akan menghilangkan kekuasaan.

7. MINTALAH ORANG LAIN BEKERJA KERAS UNTUKMU, TETAPI SELALU AKUI DAN TERIMA PUJIAN ATAS KERJA MEREKA TERSEBUT

  • PENILAIAN: Jangan pernah melakukan sendiri apa yang orang lain bisa lakukan untukmu. Gunakan kebijaksanaan, pengetahuan, dan kerja keras orang lain untuk memajukan tujuanmu sendiri. Pada akhirnya, para penolongmu akan dilupakan, dan kamulah yang akan dikenang.
  • INTERPRETASI: “Dia ingin melakukan semuanya sendiri, tapi hanya kelelahan dan kemiskinan yang ia dapat.”
  • Hikmahnya: Pertama, pengakuan atas sebuah penemuan atau ciptaan sama pentingnya, bahkan lebih penting, dibandingkan dengan penemuan itu sendiri. Kamu harus mengamankan pengakuan untuk dirimu. Kamu harus selalu waspada dan tanpa ampun. Kedua, belajarlah untuk memanfaatkan karya orang lain untuk memajukan tujuanmu. Jika kamu mencoba melakukan semuanya sendiri, kamu membuang-buang energi hingga kehabisan tenaga.
  • KUNCI KEKUATAN: Jangan naif: saat kamu bekerja keras pada suatu proyek tertentu, ada burung nasar yang berputar-putar di atasmu, mencoba mencari cara untuk mengambil keuntungan darimu. Belajarlah untuk membuat orang lain melakukan pekerjaan untukmu sementara kamu yang menerima pujian, dan kamu akan tampak memiliki kekuatan dan kekuasaan layaknya dewa.
  • KEBALIKAN: Misalkan kekuatanmu tidak cukup kuat, kamu hanya akan terlihat seperti mendorong orang lain keluar dari pusat perhatian. Pastikan kamu tahu kapan saatnya membiarkan orang lain berbagi pengakuan, untuk mencapai tujuanmu.

8. USAHAKAN AGAR ORANG LAIN MENDATANGIMU — GUNAKAN UMPAN BILA PERLU

  • PENILAIAN: Saat kamu memaksa orang lain untuk bertindak, kamulah yang memegang kendali. Selalu lebih baik untuk membuat lawan mendatangimu, mengabaikan rencananya sendiri dalam prosesnya.
  • KUNCI KEKUATAN: Kamu harus bertanya pada diri sendiri, apa gunanya kejar-kejaran kesana kemari, berusaha menyelesaikan masalah dan mengalahkan musuh, kalau kamu tidak pernah merasa memegang kendali? Tindakan agresif bukanlah tindakan yang efektif. Seringkali tindakan yang paling efektif adalah tetap bertahan, tetap tenang, dan membiarkan orang lain frustrasi dengan jebakan yang kamu buat untuk mereka, bermain untuk kekuasaan jangka panjang alih-alih kemenangan cepat tapi sementara.
  • Kamu harus belajar mengendalikan emosi, jangan pernah terpengaruh oleh kemarahan; sementara itu, kamu harus bisa memanfaatkan kecenderungan alami orang untuk bereaksi dengan marah ketika didorong dan dipancing.
  • Untuk negosiasi atau pertemuan, selalu bijaksana untuk membawa orang lain ke wilayahmu atau wilayah pilihanmu. Orang yang membuat orang lain datang kepadanya tampak lebih berkuasa dan terhormat.
  • KEBALIKAN: Gunakan elemen kecepatan untuk mengintimidasi dan mengontrol. Ada kalanya menyerang secara tiba-tiba dan agresif akan melemahkan semangat musuh. Kamu harus memilih taktik dengan bijak tergantung pada situasinya.

9. RAIH KEMENANGAN LEWAT TINDAKAN, JANGAN LEWAT PERDEBATAN

  • PENILAIAN: Tunjukkan, jangan jelaskan. Kemenangan sesaat apa pun yang kamu peroleh melalui perdebatan akan menyebabkan kebencian dan niat buruk yang bertahan lebih lama dibanding sekedar perubahan opini sesaat.
  • INTERPRETASI: Kata-kata tidak pernah netral. Dengan berdebat dengan atasan, kamu menantang kecerdasan orang yang lebih berkuasa darimu. Karena setiap orang percaya bahwa dirinya benar, kata-kata jarang dapat meyakinkan dia sebaliknya. Belajarlah untuk menunjukkan kebenaran idemu secara tidak langsung.
  • KUNCI KEKUATAN: Kamu harus belajar menilai tindakanmu berdasarkan dampak jangka panjangnya terhadap orang lain. Masalah dalam mencoba membuktikan suatu hal atau meraih kemenangan melalui argumen adalah: pada akhirnya kamu tidak akan pernah yakin bagaimana hal tersebut berdampak pada orang yang berdebat denganmu.
  • Saat mengincar kekuasaan, selalu cari jalur tidak langsung dan pilih pertempuranmu dengan hati-hati. Misalkan dalam jangka panjang tidak menjadi masalah apakah seseorang setuju atau tidak denganmu – maka yang terbaik adalah menghemat energi lalu menjauh darinya.
  • KEBALIKAN: Argumen verbal dapat digunakan untuk mengalihkan perhatian dan menutupi jejak ketika kamu sedang melakukan penipuan atau terjebak dalam kebohongan.

10. INFEKSI: HINDARI YANG TIDAK BAHAGIA DAN YANG SIAL

  • PENILAIAN: Kamu bisa mati karena kesengsaraan orang lain – keadaan emosi sama menularnya dengan penyakit. Sebaliknya, dekatkan dirimu dengan orang-orang yang bahagia dan beruntung.
  • INTERPRETASI: Kalau kamu curiga kamu sedang dekat dengan orang yang ‘terinfeksi’, jangan berdebat, jangan coba membantu, jangan mengenalkan orang tersebut kepada temanmu. Lari dari kehadirannya atau tanggunglah akibatnya.
  • KUNCI KEKUATAN: Orang-orang yang bergaul denganmu sangatlah penting. Ada banyak jenis penular yang harus diwaspadai, namun jauhi penderita ketidakpuasan yang sudah kronis. Ia hanya bisa mengeluh dan mengeluh lalu menarikmu ikut jatuh.
  • Salah satu solusi terhadap infeksi: karantina. Nilailah orang berdasarkan pengaruhnya terhadap dunia, bukan berdasarkan pembenaran yang mereka berikan atas masalah yang mereka hadapi. Bagaimana cara mengenali penginfeksi? Melalui kemalangan yang mereka alami, masa lalu mereka yang bergejolak, hubungan panjang yang rusak, karier mereka yang tidak stabil, dan kekuatan karakter mereka, yang menggerogotimu secara perlahan.
  • Jangan kasihan. Jangan mencoba membantu.
  • Sebaliknya, bergaullah dengan orang-orang yang menarik kebahagiaan karena keceriaan, daya upaya, dan kecerdasan mereka.
  • KEBALIKAN: Tidak ada kebalikan, hukum ini berlaku universal.

11. USAHAKAN AGAR ORANG LAIN SELALU BERGANTUNG KEPADAMU

  • PENILAIAN: Kamu harus selalu dibutuhkan dan diinginkan. Semakin kamu diandalkan, semakin banyak kebebasan yang kamu miliki. Jangan pernah mengajari orang lain secara berlebihan sampai-sampai mereka bisa hidup tanpa dirimu.
  • INTERPRETASI: Jadilah satu-satunya yang dapat melakukan apa yang kamu lakukan dan buatlah nasib orang-orang yang mempekerjakanmu begitu terikat dengan nasibmu sehingga mereka tidak akan dapat menyingkirkan kamu.
  • KUNCI KEKUATAN: Kekuatan terbesar adalah kekuatan untuk membuat orang melakukan apa yang kamu inginkan. Ketika kamu bisa melakukan ini tanpa harus memaksa orang atau menyakiti mereka, ketika mereka dengan rela mengabulkan apa yang kamu inginkan, maka kekuatanmu begitu luar biasa. Cara terbaik untuk mencapai posisi ini adalah dengan menciptakan hubungan ketergantungan.
  • Jangan percaya bahwa bentuk kekuasaan tertinggi adalah independensi. Kekuatan melibatkan hubungan antar manusia; kamu akan selalu membutuhkan orang lain sebagai sekutu, pion, atau atasan lemah yang bisa menjadi garda terdepanmu.
  • Milikilah bakat dan keterampilan kreatif yang tidak dapat digantikan dan membedakanmu dari yang lain. Jika, pada kenyataannya, kamu tidak dibutuhkan, maka carilah cara untuk membuatnya tampak seperti kamu dibutuhkan.
  • Ketergantungan atasanmu padamu tidak selalu membuatnya mencintaimu. Faktanya, ia mungkin benci atau takut padamu. Tapi, seperti kata Machiavelli, lebih baik ditakuti daripada dicintai.
  • KEBALIKAN: Kelemahan dari membuat orang lain bergantung padamu adalah kamu juga jadi bergantung pada mereka dalam batas tertentu. Memang kamu bisa berusaha menghancurkan semua persaingan, tapi ada harga yang harus dibayar. Monopoli sering kali menghancurkan dirinya sendiri lewat tekanan internal. Monopoli juga menciptakan kebencian yang kuat, membuat musuh bersatu untuk melawan mereka. Interdependensi atau saling ketergantungan tetap menjadi hukumnya.

12. GUNAKAN KEJUJURAN DAN KEMURAHAN HATI YANG SELEKTIF UNTUK MEMPERDAYA KORBANMU

  • PENILAIAN: Satu tindakan yang tulus dan jujur ​​akan menutupi banyak tindakan yang tidak jujur. Sikap kemurahan hati yang terbuka akan melemahkan kewaspadaan bahkan orang yang paling mencurigakan sekalipun.
  • KUNCI KEKUATAN: Inti dari desepsi adalah distraksi. Kebaikan, kemurahan hati, atau kejujuran sering kali merupakan bentuk distraksi yang paling ampuh karena menghilangkan kecurigaan dari orang lain. Belajarlah memberi sebelum mengambil. Dengan mempermainkan emosi orang lain, tindakan kebaikan yang diperhitungkan dapat mengubah Al Capone sekalipun menjadi seorang anak yang mudah tertipu.
  • Lakukan dengan hati-hati: Jika orang bisa melihat dan menembus maksud sebenarnya dari desepsimu, perasaan kecewa akan berubah menjadi kebencian dan ketidakpercayaan yang paling kejam.
  • KEBALIKAN: Saat kamu mempunyai riwayat atau sudah dicap sebagai penipu, maka kejujuran, kemurahan hati, atau kebaikan apa pun tidak akan dapat membodohi orang. Dalam hal ini, maka lebih baik menerima reputasi buruk itu dan cari cara memanfaatkannya untuk kepentinganmu.
💡
Suka dengan post ini? Kamu bisa mendaftar ke email newsletter yang akan saya kirimkan tiap minggunya, berisi rekomendasi buku yang sedang saya baca, beberapa link artikel menarik, video atau lagu yang saya temukan di minggu itu, serta quote yang berkesan untuk saya.