Weekly Blast (12/10) - Masalah Hidup

Hi!

“Hidup terdiri dari permasalahan dan tantangan yang perlu diselesaikan. Tanpa masalah, tidak ada yang bisa kita kerjakan. Tanpa masalah, tidak ada yang bisa kita pelajari. Tanpa masalah, tidak akan ada persahabatan, karena hubungan pertemanan terbentuk dari rasa empati serta kesabaran.

Tujuan kita bukanlah melenyapkan semua permasalahan, melainkan meng-upgrade kualitas masalah kita sehingga menjadi layak untuk diselesaikan.“

Sebuah renungan yang sedang sering saya pikirkan, di antaranya adalah bahwa kita tidak akan pernah lepas dari yang namanya masalah. Entah permasalahan kecil dan sepele, masalah yang lebih besar, atau bahkan yang bisa mengubah hidup kita seratus delapan puluh derajat. Terkadang kita merasa kewalahan atau burnout karena berusaha menyelesaikan semuanya.

Pertanyaan mendasar yang harus ditanyakan yaitu, “Apakah saya merasa peduli dan tertantang untuk menyelesaikan masalah di depan saya?” Jika jawabannya tidak, masalah itu akan menjadi beban yang memberatkan. Tapi, saat kita peduli dengan suatu isu yang kita hadapi, maka itu justru akan merangsang kita untuk aktif dan bersemangat, menjadi alasan kita untuk bangun di pagi hari, dan menjaga pikiran kita agar tetap tajam.

Setujukah kamu dengan yang saya sampaikan?

Kalau kamu punya feedback untuk saya, silakan hubungi melalui email ini atau DM Twitter @jagadgp.

Happy weekend!

Jagad

🌐 Post

Minggu ini saya menulis artikel pendek tentang alasan sebagian orang, termasuk saya sendiri, cenderung untuk menjadi book hoarder. Walaupun banyak buku yang belum dibaca, tapi selalu timbul keinginan untuk membeli yang baru. Awalnya saya merasa ini adalah kebiasaan yang tidak baik, dalam artian seharusnya buku yang sudah dibeli dibaca dulu sampai selesai sebelum membeli buku lain. Namun, pasti ada suatu hal yang membuat banyak orang tidak melakukannya.

📖 Buku

The Death of Ivan Ilych oleh Leo Tolstoy. Apakah persepsi seseorang terhadap hidup akan berubah ketika ia menghadapi ajalnya? Buku ini menceritakan tentang akhir hidup Ivan Ilych, seorang pria biasa yang cukup sukses meniti karir sebagai hakim di Rusia. Sebuah kecelakaan kecil ternyata berakibat fatal karena akhirnya ia terkena penyakit yang tidak bisa diobati oleh beragam dokter. Saat sadar bahwa kematiannya sudah dekat, Ivan Ilych berusaha memahami hidup, berkonfrontasi dengan penderitaan dan kesendirian, dan berusaha untuk menerima nasibnya. Buku ini sanggup membuat kita merenung dan membayangkan, di suatu hari nanti saat kita berbaring dan menghadapi akhir hayat, apakah kita sudah menjalani hidup seperti yang seharusnya, atau justru banyak hal yang kita sesali?

🎥 Film/Series

First Love. Drama series Jepang ini terinspirasi dari sebuah lagu hits yang dinyanyikan Utada Hikaru. Saya sangat menyukai sinematografinya, akting dari para pemainnya pun terasa natural. Menceritakan kisah Yae dan Harumichi yang menelusuri kembali memori mereka tentang cinta pertama saat remaja, kemudian berpisah (karena itulah yang sering terjadi pada hidup), dan dipertemukan kembali oleh takdir.

🗞️ Artikel

Thankfully, Life is Full of Problems oleh Lawrence Yeo. Saya sudah lama subscribe newsletter More To That, karena semua tulisannya yang saya baca selalu mengena. Ditambah lagi di tiap post akan selalu ada gambar-gambar sederhana yang dibuat sebagai ilustrasi. Pada artikel ini Yeo berargumen bahwa hidup tanpa masalah justru malah mendatangkan masalah besar. “Because after all, what is existence without the need to solve for challenges?”

Betting on Things That Never Change oleh Morgan Housel. Semua investasi sukses terdiri dari kombinasi antara perubahan yang bisa mendorong kompetisi serta hal yang tetap sama yang mendorong compounding. Perusahaan yang tidak mau mengikuti perubahan akan dikalahkan oleh kompetitornya, namun bisnis yang sustain selalu memiliki satu hal atau nilai yang dipertahankan dari sejak berdiri.

💭 Quote

“He who has a why to live for can bear with almost any how.”

Victor Frankl, Man's Search for Meaning