Weekly Blast (12/17) - Sampaikan dengan Jelas

Hi!

Salah satu hal yang ingin saya tingkatkan adalah bagaimana saya bisa menyampaikan suatu topik, bahkan yang rumit sekali pun, dengan jelas dan mudah dimengerti. Seringkali saya berada di kondisi dimana setelah presentasi atau menjelaskan suatu materi, lalu menanyakan kepada audiens untuk mendapat feedback, saya tersadar bahwa sebagian memiliki pandangan kosong. Ada yang mengantuk, ada yang raut mukanya bingung, atau bahkan lebih tidak mengerti lagi dibanding sebelum saya berikan penjelasan 😅.

Pada email ini saya akan memberi summary tips dari Alan Alda, seorang public speaker dan pendiri Pusat Sains Komunikasi di Universitas Stony Brook, untuk mengekspresikan pikiran kita agar orang lebih mudah mengerti.

Jangan menyampaikan lebih dari tiga poin

  • Tidak banyak yang bisa disimpan oleh otak kita pada memori jangka pendek. Saat kapasitasnya sudah penuh, maka informasi lama akan dihapus untuk bisa menyimpan memori baru. Jadi penting untuk membatasi poin percakapan tidak lebih dari tiga

Cobalah untuk menjelaskan ide yang sulit dengan tiga cara berbeda

Beberapa cara yang bisa dicoba adalah dengan 1) menggunakan metafor, 2) menyertakan contoh dan visual, atau 3) mengubah kerangka referensi dengan perbandingan

Menekankan poin penting sebanyak tiga kali

Repetisi adalah alat komunikasi yang sangat kuat karena ia membantu kita mengidentifikasi informasi kunci dan mentransfernya dari memori jangka pendek menuju ke jangka panjang.

Namun, menurut Alda tips ini hanya akan membantu jika kita mau membangun koneksi mendalam dengan audiens, karena inti utama komunikasi adalah koneksi. Selamat mencoba!

Kalau kamu punya feedback untuk saya, silakan hubungi melalui email ini atau DM Twitter @jagadgp.

Happy weekend!

Jagad

🌐 Post

Minggu ini saya membuat section baru di dalam website untuk mendokumentasikan aktivitas saya, khususnya setelah travelling. Mungkin nantinya akan menjadi seperti kumpulan catatan perjalanan atau sekedar foto yang saya ambil. Dulu saya memiliki sebuah buku yang khusus saya pergunakan untuk menulis catatan perjalanan, namun entah dimana buku itu setelah pandemi. Jadi dari website ini saya bisa membuat travel blog pribadi untuk perjalanan saya ke depannya.

📖 Buku

Think and Grow Rich oleh Napoleon Hill. Sebuah buku klasik yang berisi “petunjuk untuk kesuksesan”. Terbit di tahun 1937 setelah Great Depression, buku ini menjadi bestseller hingga puluhan tahun. Banyak orang masih merasa bahwa filosofi serta insight yang disampaikan di dalam buku ini relevan. Beberapa topiknya antara lain bagaimana mengubah pemikiran kita menjadi kenyataan, prinsip mentransformasikan keinginan menjadi keberhasilan, termasuk bagaimana menggunakan visualisasi, afirmasi untuk membuat rencana dan mendefinisikan tujuan agar bisa dicapai.

🎥 Film/Series

The Big 4 di Netflix. Film action-comedy yang menghibur dan ‘tidak butuh mikir’. Disutradarai oleh Timo Tjahyanto (Sebelum Iblis Menjemput, The Night Comes for Us), dibintangi oleh Putri Marino, Abimana, Arie Kriting dan Kristo Imanuel. Menceritakan seorang polisi yang ingin menyelidiki kematian ayahnya, lalu menemukan ternyata sang ayah adalah pembunuh bayaran yang memiliki 4 orang murid. Terpaksa bekerjasama dengan 4 orang tersebut, ia memutuskan untuk mencari dan menghadapi pembunuh ayahnya. Memang mungkin tidak semua umur bisa menonton film ini karena cukup banyak darah yang tumpah (iykwim), tapi secara keseluruhan film ini cocok dinikmati di akhir minggu sambil bersantai.

🗞️ Artikel

The Creative Switch oleh Ralph Ammer. Artikel ini menjelaskan bahwa resep mendasar untuk ide cemerlang sebenarnya sederhana: buat saja banyak opsi lalu pilih opsi terbaik. Nah, apa yang membuat sulit? Ternyata kedua step tersebut harus dilalui dengan mood yang berbeda, yaitu crazy mood dan sober mood. Intinya, dalam mode crazy moodkita harus melangkah keluar dari zona konvensional dan ubah jalan pemikiran kita yang normal. Keluarkan ide sebanyak-banyaknya, sekonyol atau segila apapun ide tersebut. Setelahnya, barulah kita switch ke sober mood dimana kita mulai berpikir kritis, terstruktur dan logis.

Even Gritty People Get Discouraged oleh Angela Duckworth. Pengarang buku Grit yang menjadi bestseller mengakui di dalam artikel ini bahwa ia pun sering mengalami patah semangat saat menemui kegagalan. Tapi yang membedakan orang tabah dengan yang lain adalah mereka selalu bangun lagi. “Mengapa terkadang di dalam hidup, kita patah semangat, menyerah lalu bayangan kegagalan kita akhirnya terwujud? Tapi di waktu lain, kita patah semangat namun kemudian kita lipatgandakan usaha kita yang akhirnya menambah kemungkinan keberhasilan di akhir?”

💭 Quote

“And ever has it been that love knows not its own depth until the hour of separation.”

Kahlil Gibran, The Prophet