Weekly Blast (5/14) - Bojack & Jogging Baboon

Hi!

Bojack Horseman adalah salah satu serial kartun favorit saya di Netflix. Saya tiba-tiba teringat mengenai salah satu scene ketika ia mencoba lari pagi. Jalan di depan rumahnya adalah jalan menanjak, dan sepanjang satu season, sering diperlihatkan ada beberapa karakter yang lari di jalan itu, termasuk seekor baboon. Bojack adalah seekor kuda pemalas, tukang mabuk, dan rasanya tidak mungkin ia olahraga apabila bukan sebuah keharusan. Itu sebabnya saat teringat scene dimana ia jogging, saya mencoba untuk menonton ulang episodenya dari awal. Sebuah warning, apa yang akan saya tulis selanjutnya adalah spoiler.

Ada hal yang menarik di awal episode. Bojack diundang ke sebuah panti asuhan yang tidak sengaja ia bangun. Kemudian, di depan pengurus panti asuhan dan anak-anak, ia mengatakan (saya parafrasekan), “Aku ga perlu menjelaskan pada kalian betapa sulitnya hidup ini. Aku ga ngerti bagaimana orang bisa bangun pagi dan berkata, ‘Yeah, hari yang baru, ayo kita jalani!’ Aku ga bisa seperti itu.”

Kita pasti akan mengalami kesulitan dalam hidup kita. Akan ada fase dimana kita tahu kita harus melakukan sesuatu untuk menjadi lebih baik, tapi sangat susah bahkan untuk memulainya. Bojack digambarkan memiliki depresi dan ia seperti tidak mempunyai arah serta tujuan yang jelas. Namun, saat dirinya akan melaunching sebuah film mengenai tokoh idolanya, Secretariat (yang ia perankan sendiri), ia berusaha untuk memperbaiki hidupnya. Salah satu hal kecil yang kemudian coba dilakukan adalah jogging.

Bojack sangat struggling untuk berlari menanjak (lucu, karena dia adalah seekor kuda). Tapi akhirnya dia berhasil sampai ke puncak tanjakan di sebelah rumahnya persis, lalu dia terkapar di taman pinggir jalan. Tiba-tiba ada seekor baboon yang menghampirinya dan menghibur Bojack.

Salah satu quote yang paling terkenal dari series Bojack Horseman

Pesan ini bagi saya bukan hanya bisa diaplikasikan untuk Bojack yang memulai jogging, tapi untuk hidupnya (dan hidup kita) secara keseluruhan. Untuk menjadi lebih baik memang akan sulit untuk memulai. Namun, setiap harinya akan lebih mudah, asalkan kita tetap konsisten. Jadi apapun rencanamu, apapun yang ingin kamu capai, apapun yang sedang kamu pelajari, apapun yang ingin kamu dapatkan, semoga bisa kamu raih dengan usaha yang konsisten, ya!

Seperti biasa, kalau kamu punya feedback untuk saya, silakan hubungi melalui email ini atau DM Twitter @jagadgp. Apabila kamu merasa tulisan-tulisan saya bisa memberikan manfaat, feel free untuk forward email ini atau merekomendasikan website Jagad Raya ke teman-teman kamu.

Selamat hari Minggu!

Jagad

📖 Buku

The Daily Stoic oleh Ryan Holiday. Renungan di hari ini adalah mengenai bagaimana kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan kita bergantung pada apa yang kita lakukan, bukan berasal dari sesuatu yang berada di luar kontrol. Kalau seorang aktor berfokus pada bagaimana respon publik terhadap film yang ia perankan, ia akan selalu kecewa. Tapi apabila ia berfokus pada performanya, bagaimana ia sudah mengerahkan kemampuannya semaksimal mungkin, ia akan tetap menemukan kepuasan di dalam pekerjaannya itu.

Ambisi kita seharusnya bukan untuk selalu menang, tapi bagaimana kita selalu memberikan full effort. Intensi kita seharusnya bukan untuk dipuji atau disenangi orang, tapi bagaimana kita selalu membantu serta melakukan yang kita anggap benar. Jangan berfokus pada apa yang terjadi pada diri kita, melainkan fokuslah pada cara kita untuk merespon.

Those obsessed with glory attach their well-being to the regard of others, those who love pleasure tie it to feelings, but the one with true understanding seeks it only in their own actions.”

🎥 Film/Series

Watchmen di HBO Go. Series ini merupakan sekuel dari film Watchmen, dengan latar 34 tahun setelah cerita di filmnya. Fokus utama pada series ini adalah seputar kekerasan rasisme di Tulsa, Oklahoma, dimana memang pernah terjadi pembantaian African-American pada tahun 1921. Ada beberapa tokoh original yang muncul, seperti Dr. Manhattan, Ozymandias, Hooded Justice, serta Laurie Blake (Silk Spectre).

Tokoh utama di series ini yaitu Detektif Angela Abar (Sister Night) yang berusaha menyelidiki pembunuhan sahabatnya, seorang kepala polisi, namun ternyata malah menemukan rahasia kelam. Ia bersama kepolisian, berusaha membasmi kejahatan kelompok white-supremacy bernama Kavaleri Ketujuh.

Hanya ada 1 season saja, namun menurut saya ceritanya sangat seru, pas, dan spesial karena membahas real life historical event. Walaupun Watchmen adalah cerita superhero, namun di series ini lebih diutamakan bagaimana rasisme menjadi problem yang nyata dan relatable bahkan hingga saat ini.

🗞️ Artikel

The Key to Becoming Extraordinary oleh Ozan Varol. Di dalam artikel ini, penulis menceritakan pengalamannya menonton konser Bruce Springsteen. Dia sangat takjub dengan Springsteen yang sudah berumur 73 tahun namun mampu tampil dengan sangat baik. Varol kemudian berpendapat bahwa apa yang membuat Bruce Springsteen menjadi extraordinary adalah karena Springsteen berfokus pada kemampuan yang membuatnya unik dan memperdalam kemampuannya itu. Ia juga mengatakan bahwa seringkali banyak orang ingin “membidik satu target sasaran yang terbesar dan paling jelas”, namun karena semua orang berpikiran sama, maka hal itu menjadi sangat sulit. Alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan menembak panahnya terlebih dulu, barulah gambar targetnya mengelilingi panah tersebut → “Make the niches in which you finally reside.”

💭 Quote

“Maybe working on the little things as dutifully and honestly as we can is how we stay sane when the world is falling apart.”

Haruki Murakami, Men Without Women