Weekly Blast (9/10) - Rambling

Hi!

Seperti yang beberapa kali pernah saya sampaikan, setiap hari saya coba konsisten menulis jurnal. Isinya adalah:

Ide/Inspirasi:

Apa yang terjadi hari ini:

Apa yang disyukuri hari ini:

Di minggu ini saya menemukan bahwa jurnal saya seakan terlalu terstruktur. Saya ingin menambahkan satu bagian khusus untuk rambling. Menulis apa pun yang ada di otak saya.

Bagian pertama (ide/inspirasi) adalah bagian yang cukup sulit diisi. Namanya ide memang tidak serta merta muncul. Saya pikir rambling mungkin akan membantu saya menemukan ide tertentu.

Kemudian, apa pun yang saya rasakan bisa tercurahkan. Mungkin sama seperti buku harian pada umumnya, saya bebas menulis apapun. Toh banyak penelitian juga kalau hal ini bisa membantu mental health kita. Jadi apa salahnya dicoba?

Dengan kebiasaan menulis dan membagikannya di website, fokus saya selalu bagaimana apa yang saya sampaikan bisa bermanfaat. Hal ini baik, tapi saya menjadi tidak bebas berekspresi. Saya membayangkan apabila tulisan saya dibaca orang lain. Pengalaman pertama kali melakukan flossing gigi bukanlah hal menarik untuk dibagikan, kan?

Namun saya ingin bisa mengingat hal-hal kecil ini.

Bagaimana dengan dirimu? Apakah kamu pernah atau masih suka menulis buku harian? Tahukah kamu banyak orang hebat yang rajin menulis buku harian atau jurnal?

Kalau kamu punya feedback untuk saya, silakan hubungi melalui email ini atau DM Twitter @jagadgp.

Happy weekend!

Jagad

🌐 Post

Di minggu ini, saya menulis dua artikel pendek. Yang pertama adalah sedikit rangkuman dari artikel James Clear mengenai rutinitas penulis-penulis terkenal. Ternyata mereka semua memiliki beberapa kesamaan. Rutinitas mereka ini bisa diaplikasikan tidak hanya untuk menulis tetapi juga untuk kehidupan kita sehari-hari.

Artikel kedua adalah pendapat saya mengenai pentingnya kita menulis apa yang bisa disyukuri di dalam jurnal. Terkadang banyak hal yang kita anggap biasa, namun akan sangat terasa efeknya ketika hal tersebut tidak lagi ada. Sesederhana bisa minum jus stroberi.

📖 Buku

Limitless oleh Jim Kwik. Kwik adalah seorang pakar kinerja otak. Di buku ini ia membagikan bagaimana cara belajar untuk belajar. Selama 25 tahun terakhir, Kwik telah membantu banyak orang, mulai dari siswa, selebriti, hingga CEO perusahaan untuk meningkatkan daya ingat, meningkatkan keterampilan membuat keputusan, belajar membaca cepat, dan meraih potensi yang ada di dalam diri mereka. Sebenarnya saat membaca pengantar buku ini saya sedikit skeptis, karena bila penulis terlalu menggembor-gemborkan metodenya di dalam buku, biasanya nanti ada ajakan untuk ikut training dan sebagainya. Tapi yaah, kita lihat nanti seperti apa.

🎥 Film/Series

The Rings of Power. Sebagai penggemar film The Lord of The Rings, saya awalnya tertarik untuk menonton series di Amazon Prime ini. Tetapi menurut saya 3 episode awal yang sudah keluar terasa kurang. Entah apa karena pengaruh Game of Thrones sehingga berekspektasi ada ‘sesuatu’ di tiap episode. Akhirnya saya merasa ceritanya cenderung flat.

🗞️ Artikel

Being Swamped is Normal and Not Impressive. Being swamped artinya kewalahan dengan banyaknya tugas yang harus dikerjakan. Artikel pendek ini menarik karena pendapat penulis bahwa awalnya ia mengira being swamped is a good thing. Ada rasa dimana ia membuat progress, melakukan sesuatu yang penting, produktif. Ternyata ia sadar bahwa hal ini salah.

Hal yang bagus justru adalah kalau kita bisa mengikuti orang-orang yang not swamped. Mereka tahu apa prioritas mereka, bisa memisahkan hal yang menurut mereka benar-benar penting, serta fokus menyelesaikan hal yang impactnya besar.

💭 Quote

“Learn from your past and be better because of your past,” she would say, “but don’t cry about your past. Life is full of pain. Let the pain sharpen you, but don’t hold on to it. Don’t be bitter.”

Trevor Noah, Born a Crime